Rabu, 23 Desember 2009

Mental Atlet Tertekan, Gagal di SEA Games Laos 2009


JAKARTA (Pos Kota)- Taekwondo Indonesia gagal mencapai target di SEA Games Laos 2009. Tim Taekwondo yang berjumlah 14 atlet hanya mampu meraih 1 medali emas dari 3 yang ditargetkan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI).

Satu emas dipersembahkan taekwondoin Merry Wandra dari kelas bantam. Dua taekwondoin lain yang paling diandalkan, Fransiska Valentina (kelas fin) dan Julius Fernando (kelas light) kandas di final melawan taekwondoin Thailand.

Menurut Yoseph Hungan, manajer Tim Taekwondo Indonesia, kegagalan itu tidak sepenuhnya disebabkan masalah persiapan dan perencanaan. Secara teknis kekuatan tim taekwondo Merah Putih sebetulnya masih berimbang dengan kemampuan tim lawan.

“Hanya saja, faktor psikis atlet kita sepertinya gampang bermasalah. Walau segala sesuatunya telah kita persiapkan secara matang sebelum berangkat, tapi eksekusi terakhir dari atletnya kurang mampu memaksimalkan penampilan,” kata Yoseph pada Pos Kota, Selasa (22/12).

Selain itu, keputusan wasit yang terkesan lebih berpihak pada lawan, cukup memberikan tekanan pada para taekwondoin Indonesia. Yoseph memberi contoh saat Basuki Nugroho yang turun di kelas welter menghadapi taekwondoin Filipina, sudah memimpin 4 – 2.

“Poin Basuki tertahan, padahal tendangannya masuk. Kita sudah protes, tapi tak dihiraukan. Begitu berkali-kali sehingga kedudukan terbaik menjadi 4-5 untuk kemenangan Filipina. Ini kan, aneh,” papar Yoseph geram.

TERKENA IMBAS

Celakanya, penilaian yang tidak fair dan berat sebelah itu memberikan tekanan psikis terhadap para taekwondoin Indonesia lainnya.

Kegagalan Fransiska juga dipengaruhi tekanan psikologi. “Soal kemampuan, berimbang. Hanya saja Fransiska seperti kurang percaya diri. Dia kurang maksimal dalam memanfaatkan peluang sehingga kalah 2-4 melawan Thailand,” ujarnya.

Karena itu, evaluasi umum yang menyimpulkan bahwa kegagalan tim taekwondoin Indonesia mencapai target lebih disebabkan faktor psikologis akan menjadi catatan penting bagi PBTI jelang persiapan kejuaraan Asian Games 2010 mendatang di Guangzhou, China.

“Semangat fighting dan mental para taekwondoin akan kembali kita geber selepas tahun baru nanti, termasuk latihan di Korea. Kami tidak akan memanggil pelatih dari Korea, tapi langsung saja latihan keras di sana. Apalagi rencana ini didukung sepenuhnya oleh Wakil Ketua Umum Pak Leo (Leo Namkhiong –red)” tutur Yoseph. (ali/bu/t)

sumber : http://www.poskota.co.id

1 komentar:

aryo halim mengatakan...

Mmg sejak jatuhnya orde baru semua serba terpuruk, keliatan banget di hal yang mudah diukur!