Selasa, 12 Januari 2010

Beladiri Apa yang Terbaik?




Sering sekali pertanyaan ini muncul, bahkan ada yang sampai repot-repot berdebat demi membuktikan beladiri apa yang terbaik. Tidak hanya debat, bahkan ada pertandingan khusus yang mempertandingkan semua ilmu beladiri dalam satu event, seperti Ultimate Fighting Championship (meskipun tidak disebutkan secara rinci nama beladirinya, tetapi kita sudah dapat menebak background beladiri si atlet). Agak susah memang membuktikan mana yang terbaik. Di UFC sendiri pun bukan jaminan bahwa pemenangnya mewakili sebagai beladiri yang terbaik.

Pada dasarnya setiap seni beladiri memiliki “atribut” keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Seperti Taekwondo yang terkenal dengan teknik tendangannya, Tinju yang memiliki kekuatan pukulan, Gulat terkenal dengan bantingannya, Jiu jitsu yang terkenal dengan teknik kuncian, Aikido terkenal memiliki sifat kelembutan yang mampu dirubah menjadi kekuatan, Wushu terkenal dengan keindahan gerakan dan kekuatan masing-masing tekniknya, dan lain sebagainya.



*Taekwondo dengan tendangannya





*Tinju dengan pukulannya






*Aikido dengan kelembutan yang dapat dirubah menjadi kekuatan






*Jiu jitsu spesialis teknik kuncian






*Wushu dengan keindahan serta kekuatan di semua tekniknya






*Gulat dengan teknik bantingan





Lalu mana yang terbaik dari yang saya sebutkan sebagian di atas? Jawabannya adalah semuanya baik. Memang jika kita cermati, terdapat kelemahan pada seni beladiri tersebut, dan justru itulah yang membuat ragam ilmu beladiri tersebut saling melengkapi satu sama lain.

Misalnya seorang Taekwondoin professional yang ingin melatih tangannya, bisa mencoba Tinju. Atau seorang Wushu professional ingin memahami teknik kuncian, bisa belajar jiu jitsu, dll. Tapi yang perlu diingat sebelum kita mempelajari seni beladiri yang lain, pertama-tama kita harus mematangkan dulu basic dasar beladiri kita terlebih dahulu (selesaikan pada tingkatan tertinggi), dengan demikian kita sudah mendapat semua (sebagian besar) ilmu, baru kita bisa belajar yang lain. Jika kita masih belum bisa menguasai sepenuhnya basic dasar beladiri kita sendiri lalu nekat mempelajari seni beladiri yang lain, yang ada adalah hasilnya semrawut, teknik kita kacau, karena tercampur-campur tanpa fokus yang jelas. Ingat kita tidak bisa duduk di dua kursi sekaligus.

Sebagai contoh yang patut ditiru tentang “migrasi” antar martial art ini adalah Kris Jon, sebelum belajar tinju, Kris Jon adalah atlet Wushu Sea Games (kalau tidak salah) yang tentu saja sudah mendapat sebagian besar ilmu dari Wushu. Migrasi nya ke Tinju menghasilkan prestasi yang hebat. Tapi bukan berarti kita harus pindah-pindah aliran lho, itu tergantung talenta, dan bakat kita masing-masing.

Kembali ke topik, jadi menurut saya semua seni beladiri adalah baik, dan tidak ada gunanya meributkan beladiri apa yang terbaik, karena pada akhirnya seni beladiri akan saling melengkapi. Sama halnya kita bertanya bagus mana antara ayah dan ibu? Bingung kan…Karena kedua-duanya sama-sama baik, memiliki keunggulan kelemahan masing-masing, dan akan saling melengkapi satu sama lain.


Salam olahraga



==hanny==


Mau belajar lebih lagi dengan Kris Jon si Fenomenal? Klik a new tab di sini…

Mau tau tentang pentingnya regenerasi atlet daerah? Klik a new tab di sini…

Mau belajar split? Klik a new tab di sini…

Mau tau cara mempopulerkan kejuaraan Taekwondo? Klik a new tab di sini…

Atau mau tau tips menghilangkan grogi saat bertanding? Klik a new tab di sini…



9 komentar:

PenaAksi.com mengatakan...

pencak silat han....paling oke pokonya..CINTA INDONESIA

Belajar Beladiri mengatakan...

Saya sependapat dengan Mas Hanny, semua beladiri baik. Semua beladiri hebat. Tidak ada yang lebih unggul satu sama lain.

Kalau ada yang menganggap ilmu beladiri yang dia pelajari paling hebat dari yang lain, berarti ia proses belajar beladirinya masih kulitnya saja. Belum mendalami arti seni beladiri.

Seperti teman saya bilang,
Ilmu beladiri itu cuma 3 jengkal...
Siapa yang sampai pada jengkal pertama, dia akan sombong.
Siapa yang sampai pada jengkal kedua, dia akan sabar dan rendah diri.
Siapa yang sampai pada jengkal ketiga, dia akan merasa tidak tahu apa-apa.

Shin-kun mengatakan...

Setuju banget bro, semua bela diri itu baik, jika digunakan secara benar, dan dipelajari secara mendalam. Tidak hanya kulitnya saja, dalam setiap bela diri terdapat filosofi yang bagus...

safru mengatakan...

Wah kalau ditanya mana yang terbaik, susah nich yang penting sich orang yang belajar beladiri bisa memanfaatkan ilmunya untuk kebaikan.

donysite mengatakan...

Dulu sih pernah ikut KARATE mungkin kalo pernah semua jadi tau mana yang terbaik..

tutorial virtual dj mengatakan...

ane rasa sih apapun ilmu beladiri kalau digunakan untuk membela yang lemah..Top deh..

ipin's cool mengatakan...

kalo dari semua keungulan beladiri tersebut di lebur di betuk tim lagi pasti mantap nih..7 in 1..ckckck

haritz mengatakan...

wew,,bingung juga mau belajar bela diri yang mana??..semuanya mantep2 :D

Rahad Adjars mengatakan...

smua beladiri baik...
sbelum ikut taekwondo sempet ikut karate....