Kamis, 16 Juli 2009

Aku dan Road Race



Aku dan Road Race
Ini dimulai saat papaku mendapat order menyetel motor balap untuk Rinto dan Wawan (putra Papua), motor mereka adalah Yamaha Vega, aku sangat terpesona melihat motor tersebut, apalagi papaku sendiri yang menyetingnya..Aku sangat sering ikut ke Mandala Krida melihat mereka berlatih balapan, Rinto adalah kakak dari Wawan, yang sekaligus mentornya..O iya waktu itu aku masi kelas 1 sma..di sana aku hanya disuru ndorong motor hehe (motor balap harus didorong biar hidup, karena kick staternya dilepas)…tapi aku sangat menikmati pekerjaan itu hehe…Suatu kali mungkin karena kasihan, papaku menawariku untuk mengendarai motor balap tersebut, dan Rinto dkk pun tidak keberatan…wow senang banget waktu itu..tanpa basa-basi aku mulai meminjam wearpack (baju balap), juga sepatu balapnya, en sarung tangannya juga sekalian…o ya helm nya pun ikut kupinjam…meski agak kebesaran untukku..tapi gak masalah…Aku merasakan denyut jantungku mulai berdetak kencang…aku tau karena menjadi pembalap motor adalah cita-citaku dari kecil…Ayahku dulu juga pembalap..mungkin karena factor keturunan, aku juga ingin menjadi pembalap motor…

Grengg…motor pun hidup…aku mendengar sekali suara knalpot racing dari Vega itu…sangat bertenaga..melebihi motor supra ku dulu…yang kurasakan saat itu adalah kesenangan yang luar biasa…aku gak peduli dilihat oleh penonton di mandala krida, yang mungkin akan menertawakan cara bawa motorku waktu itu…aku hanya ingin menikmati saat-saat itu…Tapi sayangnya papaku hanya mengijinkan aku melahap 2 putaran…tapi gak masalah…aku lantas menekan gas, waktu itu ada beberapa pembalap juga yang sedang latihan…di trek lurus aku masih belum berani membuka gas penuh, mendekati tikungan besar, aku kebingungan..gawat aku bahkan gak tau aku ada di perseneling brapa..akhirnya aku turunkan persenelingnya…woung….woung…dua kali aku turunkan pesenelingnya…aku melaju sangat lambat sekali di tikungan besar itu..aku juga sempat kaget ada Suzuki Satria yang menyalipku, hamper menyenggol kaki kananku…buset…aku pun melaju di trek lurus lagi…aku sempat melihat di balik kaca helmku, papaku dan Rinto dkk…kulihat raut wajah mereka…ada yang ketakutan, dan ada yang kuatir kalau Vega nya aku hancurin….menuju tikungan kecil…aku turunkan persenelingku dua kali juga…waktu itu aku masih culun, karena lututku belum bisa menyentuh aspal…Tapi stelah kuhitung, ternyata aku melahap 4 putaran…hehe…Lalu aku parkirkan motorku di pinggir dekat warung ankringan tempat papa, dan Rinto dkk nongkrong…Papaku langsung tersenyum kecut melihatku sembari berkata kalau aku overturn menurunkan perseneleng…seharusnya di tikungan besar itu pakai gigi 3 dan tikungan kecil pake gigi 2..dan aku hanya bisa tertawa dan minta maaf…Rinto pun juga ikut tertawa (mungkin dia sembari menghitung biaya untuk beli piston 1 set, karena dia udah yakin motornya bakal rusak)..Setelah melepas baju balapku, Wawan pun gentian ingin latihan…Dan sialnya baru 2 putaran dia latihan, Veganya lalu mati mendadak…waduh…aku rasanya ingin langsung sembunyi waktu itu hehe…
Satu tahun berselang, Rinto dkk pun pulang ke Papua (mereka adalh orang terbaik yang pernah aku kenal) papaku lantas membelikanku Vega R, dia menepati janjinya, itu adalah hadiah karena aku mendapat medali emas, saat kejuaraan Taekwondo di Jogja..Tapi sebenarnya janjinya adalah aku akan diikutkan balapan di malam tahun baru…Dengan tabunganku, aku pun membeli satu set ban battlax 2nd, serta karburator, en blok piston dari Jupiter Z…Motorku pun agak siap untuk diajak latihan…Kutempel stiker “HAN” di sayap kanan Vega R ku…serta nomor 22 di dasbor motorku…nomor itu adalah nomor favoritku, yang anehnya adalah nomor yang dipakai papaku balap dulu…
Tapi karena aku sering berkonflik dengan papaku, riset motorku pun terganggu, tapi itu tidak menyurutkan niatku sama sekali…Tiap hari aku bangun pagi sekitar jam 4…memakai wearpack dan kutuntun Vega ku secara diam-diam…kukendarai Vegaku sampai di Restoran New Asia di sekitar ring road utara…Di sana aku mulai melatih membentuk huruf 8 dan lingkaran, sama seperti yang kulihat saat Rinto mengajari Wawan adiknya…Di depan restoran itu masih beton dan bukan aspal..tapi aku tak peduli..yang penting lututku bisa menyentuh aspal/beton tersebut…Selama 3 hari berturut-turut akhirnya lutut kiriku bisa menyentuh beton tersebut…tapi aku sedikit kesulitan dengan lutut kananku…sempat aku terjatuh, sehingga helmku yang baru kubeli tergores karenanya..tapi aku terus mencoba…Akhirnya dengan bangga aku bisa melihat gesekan di sliding padku..yang berarti aku bisa merebahkan motorku secara sempurna…Keluargaku sama sekali tidak tau apa yang kulakukan…
Waktu berselang, akhirnya papaku mengantar aku ke Mandala Krida…Kubuat papaku terbingung-bingung melihat kemajuanku…Caraku menikung, caraku mengoper pesenelengku lebih sempurna daripada saat aku mencoba motornya Rinto…Sebenarnya papaku tau jika aku lebih mencintai balap motor daripada Taekwondo…Tapi mungkin karena suatu alasan, papaku selalu menghalang-halangiku balapan…Sebulan berlalu, teknikku semakin sempurna, didukung latihan fisik, yang kudapat dari Taekwondo..membuatku bisa berlama-lama bersetubuh dengan Vega R ku…Waktu itu aku menggunakan ban depan IRC dan belakang Battlax…Ada salah seorang pembalap(mentor) menertawaiku karena memakai IRC..apalagi dengan ban yang kubalik alurnya...Dia bilang pasti licin, karena pada saat itu sedang gerimis di Mandala Krida…Tapi sekali lagi kubuktikan talentaku, kupecundangi muridnya yang memakai Shogun…aku terus-terusan mengasapi Shogun berkelir hitam itu…di trek lurus berkali-kali dia berjejeran denganku…tapi aku selalu late braking mendekati tikungan kecil, sehingga dia gagal menyalipku…aku bahkan meninggalkannya jauh ke depan..akhirnya pembalap(mentor) tersebut menyuruh muridnya untuk menunggu aku di mulut tikungan untuk mencoba lagi bertarung denganku…Dia pun kembali di belakangku, sangat dekat…di tikungan besar dia mampu mendekatiku, bahkan di trek lurus, dia hampir menyalipku..tapi kupaksa Vegaku…dan ku late braking di tikungan kecil…Si murid tersebut yang berasal dari Klaten hanya bisa menguntitku 2 putaran dan setelah itu dia ketinggalan jauh sekali..dan memutuskan untuk beristirahat…Karena gak ada teman di trek..aku juga langsung mengistirahatkan Vegaku…Papaku tampak takjub dengan apa yang kulakukan barusan…Orangtua si murid itu pun memuji motorku dan berkata jika aku punya bakat..
Minggu berikutnya, aku juga mengalahkan Jupiter Z..dan kubuat takjub penonton di Mandala Krida waktu itu…mereka menjadi saksi ada satu Vega R yang mengalahkan telah Jupiter Z…dan itu aku…waktu itu cuaca cerah..dan aku kembali menunjukkan talentaku…kulihat di balik kaca helm KYT ku, papaku terlihat kagum saat aku berada di depan Jupiter Z orange itu…dan semua mata terpaku melihat pertarungan kami..
Di hari berikutnya, Arya D M yang waktu itu masih di Yamaha belatih di Mandala…aku pun mengajaknya untuk balapan bareng..dan dia gak keberatan…Wow saat berada di belakang Arya…aku melihat dia merebahkan motornya sangat miring sekali di tikungan besar, padahal dia itu jangkung…aku kaget sekali karena aku belum pernah merebahkan motor seperti itu…aku hanya sanggup menguntit Arya kurang dari 1 putaran..karena motornya memang kencang sekali..aku sadar karena motornya pasti pake teknologi yang mahal..sedang motorku hanya mengandalkan kecerdikan papaku mempush part standar…Pernah juga aku berada di belakang Jupiternya Doni…aku hanya mampu mengikutinya setengah putaran…dan melihat teknik slidingnya melahap tikungan kecil…
Lanjut di hari berikutnya datang rombongan Honda, kalau tidak salah Bima Oktavianus, Dwi Cahyono, dan satu lagi lupa aku namanya…Waktu itu aku dibuat merinding setengah mati saat aku berada di depan mereka…di tikungan kecilpun aku gugup sehingga kaki kiriku kepeleset ,sehingga persenelingku turun berantakan…Dan rombongan Honda tersebut dengan mudahnya menyalipku..Kuputuskan untuk menunggu mereka di mulut tikungan kecil, agar aku bisa kembali dekat dengan mereka…menuju tikungan besar, aku paksakan Vegaku masuk lebih dalam, ada satu Honda yang memaksa masuk dan hamper kami bersenggolan, tapi akhirnya dia melebar dan akhirnya aku berhasil mendahuluinya..tapi setelah di trek lurus aku kembali disalip dengan mudahnya oleh rombongan yang lain, Tapi itu benar-benar pengalaman yang berharga..
Tapi sayang, aku akhirnya selalu gagal ikut balapan, karena secara gak langsung papaku selalu menghalang-halangiku…Hem tapi mungkin ini udah direncanakan sama yang di atas…tapi suatu saat jika aku sudah mandiri, aku akan mencoba untuk balap lagi…entah kapan..tapi aku berjanji…aku akan melepas nafsuku untuk memacu motorku di sirkuit…
==hanny==

Tidak ada komentar: