Sabtu, 27 Maret 2010

Menjadi Atlet Poomsae Itu Mudah?



Atlet Taekwondo identik dengan kyorugi, sebagian besar taekwondoin berkarir pada kyorugi. Dengan beban latihan yang berat, olah fisik yang teratur, berlatih teknik, mental, dll membuat suatu stigma atau pandangan bahwa menjadi atlet kyorugi adalah segala-galanya.

Seiring bertambahnya regulasi terbaru dari WTF (World Taekwondo Federation) pertandingan taekwondo sekarang tidak hanya mempertandingkan kelas kyorugi saja, tapi muncul “mainan” baru, yaitu pertandingan poomsae. Saat ini, pertandingan poomsae sering disisipkan (exhibition) di tiap pertandingan taekwondo.

Karena merupakan “mainan” baru, maka banyak yang menganggap remeh baik pertandingannya maupun atletnya. Banyak yang salah sangka, bahwa mengikuti pertandingan poomsae itu sangat mudah. Tidak perlu latihan fisik, teknik, mental, bahkan tidak perlu capek-capek latihan layaknya pertandingan kyorugi.

Jika kita menganggap demikian, maka mulai sekarang hilangkan pola pikir seperti itu…

Seorang atlet poomsae tidak bisa dipandang sebelah mata…

Poomsae merupakan serangkaian gerakan yang sangat membutuhkan konsentrasi penuh di tiap gerakannya, dituntut untuk menghasilkan gerakan yang indah, penuh tenaga yang ideal, sehingga menimbulkan suatu seni tersendiri bagi yang melihatnya.

Melakukan gerakan poomsae perlu latihan yang intensif, latihan teknik yang tepat, fisik yang kuat (dalam hal ini, mengenai pengaturan pernapasan), dan tentu saja membutuhkan mental yang kuat.

Kenapa harus mempunyai mental yang kuat? Bukankah kita tidak head to head dengan lawan, atau tidak bertarung dengan siapapun?
Memang kita tidak berhadapan dengan lawan seperti di kyorugi, yang kita hadapi adalah penonton, wasit, dan diri kita sendiri. Apalagi jika kita bertanding di kelas individu, jika mental kita tidak siap, maka yang terjadi adalah…..(tebak sendiri lah…)

Kenapa harus berlatih intensif untuk menghadapi suatu pertandingan poomsae? Kenapa harus latihan fisik dan teknik segala?
Poomsae yang dipertandingkan, menuntut sebuah kesempurnaan, yang menilai adalah penonton, wasit, dan diri kita sendiri. Untuk mencapai kesempurnaan poomsae, dibutuhkan latihan yang intensif, fisik yang prima (agar tidak ngos-ngosan setelah melakukan poomsae), dan teknik yang tepat.

Menjadi atlet poomsae adalah suatu kebanggaan tersendiri, sama seperti atlet kyorugi, bahwa tidak semua taekwondoin mampu menjadi atlet, apalagi menjadi atlet yang langganan juara. Jadi apapun background kita (poomsae atau kyorugi) kita wajib bangga dan terus memiliki semangat tinggi untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya.


Salam Taekwondoin




==hanny==


1 komentar:

elmoon mengatakan...

wah, blog yang bagus. senang berkunjung kesini.
kunjung balik ya pak..